Sejak dinaikkannya harga Bahan Bakar Minya (BBM) oleh Pemerintah Pusat, nampaknya kelangkaan BBM semua jenis semakin dirasakan oleh seluruh masyarakat
Kendati pihak Pemerintah Kabupaten Kolaka melalui Dinas Pertambangan Kabupaten Kolaka telah melakukan penertiban dan pengawasan secara langsung di semua SPBU di Kolaka, nampaknya ulah nakal dari spekulan BBM ini tak bergeming dengan tindakan petugas Satpol PP yang sengaja diturunkan oleh Pemkab Kolaka. Bahkan rapat dengan sejumlah pihak terkait dengan distribusi BBM di Kolaka dengan mengundang MUSPIDA Kolaka juga telah disepakati bahwa pihak SPBU tidak dibenarkan melayani jerigen. Namun pada kenyataannya di SPBU di Kelurahan Kolakaasi, secara terbuka pihak petugas SPBU tetapi melayani spekulan BBM tersebut dengan dalih yang tidak rasional.
Pantauan jurnalis Perintis Nusantara, Kamis (28/8) di lokasi SPBU Kolakaasi terlihat petugas dari Dinas Pertambangan dibantu dengan aparat Pol PP Kolaka tidak dapat berbuat banyak. Bahkan, ketika jurnalis Perintis Nusantara mengambil gambar ulah mereka yang cukup meresahkan konsumen ini terkesan menghalang-halangi tugas peliputan ini. Salah seorang spekulan BBM ini mengatakan bahwa kegiatan ini mendapat izin dari Dinas Pertambangan Kolaka, tetapi setelah diminta untuk memperlihatkan
Salah seorang sopir mobil angkutan penumpang dalam
Selain kelangkaan jenis premium, rupanya jenis solar juga mengalami kondisi yang sama. Dari hasil penelusuran jurnalis di sejumlah SPBU di Kolaka. Kelangkaan BBM jenis solar ini juga ditenggarai adanya sejumlah oknum petugas dan pengusaha nakal yang sengaja menampung BBM untuk di jual kepada pihak perusahaan di Pomalaa, utamanya perusahaan yang bergerak di industri pertambangan. Modusnyapun nyaris sama dengan spekulan BBM jenis premium di beberapa SPBU di Kolaka. Mereka membeli dengan menggunakan mobil dengan tangki yang sudah direkayasa agar dapat menampung bahan baker dengan jumlah besar.Dan dilakukan secara berulang hingga 5 kali dalam beberapa jam saja. Setelah itu, mereka menampungnya di sebuah tempat yang tersembunyi dengan wadah drum. Pihak kepolisian Kolaka telah menangkap pengusaha BBM dan spekulan dengan sejumlah barang bukti berupa ratusan ton drum yang kini telah diamankan di Mapolres Kolaka dan di Kantor Kejaksaan Negeri Kolaka. Namun ada kejanggalan yang terlihat hari ini, tersangkanya masih bebas berkeliaran di Kolaka.
Pengamatan Koran ini, di Kolaka saat ini telah menjamur pengecer bensin di sepanjang jalan Kota Kolaka. Dampak dari kenaikan BBM di Kolaka telah menimbulkan kemacetan roda perekonomian secara mikro.’’ Saya melihat kelangkaan BBM di Kolaka telah melemahkan potensi ekonomi masyarakat di Kolaka, masyarakat Kolaka saat ini terpukul dengan kelangkaan BBM,’’ ujar pedagang kaki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar